Sleman_Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) bersama tiga Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia resmi  menjadi PTN Badan Layanan Umum (BLU). Peresmian tersebut tertuang pada Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 209/KMK.05/2021, oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, 31 Mei 2021.

Keputusan  tersebut  menerangkan bahwa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Politeknik Negeri Bali dan Politeknik Negeri Jakarta pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PKK BLU).

Mohamad Irhas Effendi selaku Rektor UPN “Veteran” Yogyakarta menyampaikan bahwa UPN Veteran Yogyakarta menjadi BLU harus  di imbangi dengan kerja keras, karena perubahan status  membuat peluang dan tantangan baru. Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang mewujudkan UPN Veteran Yogyakarta menjadi BLU.

“Terima kasih atas kerja keras semua pihak, khususnya tim BLU, semoga  dengan perubahan status ini kinerja UPN Veteran Yogyakarta semakin lebih baik  dan dapat bertransformasi  menjadi  perguruan tinggi yang memiliki otonomi dan fleksibilitas dalam mengatur keuangan, pengelolaan asset  serta kesempatan menjalin kerjasama yang lebih luas dengan stake holder,” terang Rektor UPN “Veteran”” Yogyakarta.

Irhas Effendi berharap dengan perubahan status ini  UPN Veteran Yogyakarta dapat  menerapkan bisnis yang sehat, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta dapat melakukan kegiatan yang didasari pada prinsip efiesiensi dan produktifitas, dalam rangka mewujudkan Indonesia Maju.

Irhas Effendi mengungkapkan, Keputusan Menteri Keuangan ini menjadi suatu hal yang memang sudah dinanti-nantikan sejak lama. Proses pengajuan menjadi BLU sudah diperjuangkan oleh civitas akademika UPNVY sejak 2017.

"Jadi sudah 4 tahun kita menantikan hal ini. Akhirnya status kelembagaan UPNVY berhasil kita tingkatkan dari yang awalnya PTN Satuan Kerja (Satker) menjadi BLU. Segenap civitas akademika lega dan patut berbangga atas pencapaian ini," katanya.

Namun, Irhas Effendi mengingatkan, menjadi BLU tentunya membawa konsekuensi yang harus dipenuhi. Sebab, inti dari perubahan menjadi BLU  ini adalah peningkatan layanan, terutama dalam hal akses layanan, diversifikasi lebih luas lagi ruang lingkupnya, serta kualitas layanan.

"Misalnya dalam hal kapasitas adalah peningkatan jumlah mahasiswa. UPNVY akan menerapkan  Aggressive Growth Strategy  yaitu strategi  untuk secara agresif meningkatkan layanan yang sudah ada, baik dari sisi luasan jenis dan jumlah layanan, maupun mutu dari layanan tersebut," katanya.

Irhas Effendi menjelaskan, Indikator Kinerja Utama (IKU) PTN dari Satker ke BLU harus dinaikkan. Masing-masing dari 8 indikator yang ada, semua harus naik capaiannya. Caranya adalah dengan menaikkan jumlah dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada.

"Sumber Daya Sarana dan Prasarana (Sarpras) juga harus ditingkatkan. Ini penting untuk mewujudkan Smart Campus, Sistem Informasi Terintegrasi, Laboratorium Terpadu, dan Penataan Ulang Sistem Keuangan yang lebih baik lagi," katanya.

Menurut Irhas Effendi, diversifikasi lainnya adalah Jenis layanan akademik pendidikan dan pengajaran (dikjar), yang diperluas dengan Jasa Layanan Masyarakat. Ada tiga hal penting yang juga harus diperbaiki  untuk pencapaian 8 IKU.

"Yakni Sistem Pengawasan yang lebih baik, Sistem Manajemen yang lebih baik, dan Unit Pelaksana teknis  yang lebih baik pula," katanya.